Kasus Sengketa Mobil Berujung Damai…. Clear! 16 Oktober 2016
Posted by peysblog in Curhat.Tags: Kasus Kendaraan Bekas, Kasus Mobil Bekas, Sengketa kendaraan
trackback
Sampurasun…
Apa kabar kawan? Masih ingat donk dengan artikel saya sebelumnya soal mobil yang diambil oleh pemiliknya sementara saya sendiri beli secara sah kredit di Bank dengan reputasi besar. Nahhh untuk update dan klarifikasi masalah tersebut yuk kita simak kembali hasilnya setelah melalui mediasi….
Pertama saya ucapkan mohon maaf sebesar-besarnya kepada pihak yang merasa dirugikan atau merasa tersinggung, Dilihat dari konten bukan tujuan saya mencemarkan nama baik siapapun di situ, saya sebagai konsumen hanya membela diri ketika disalahkan. Kemudian dari segi konteks sudah jelas sekali bahwa saya adalah korban. Saya hanya kehabisan cara untuk meminta bantuan, ketika lapor polisi ditolak karena kasusnya tidak bisa disebut perampasan, kemudian saya dianjurkan melaporkan showroom atas penipuan sementara hal itu bertentangan dengan hati kecil saya yang tahu bahwa Showroom pun sebagai korban dengan bukti dokumen dari lelang dan saya juga masih ingat pelayanan di Showroom tersebut ketika awal sangat memuaskan. Sehingga satu-satunya jalan adalah lapor BPSK yang kompeten soal ini, hal lain yang saya lakukan adalah memposting permasalahan ini dengan sejelas-jelasnya agar bisa dianalisa ditambah pula kesimpulan pribadi pada tiap-tiap kejadian sebagai pertimbangan untuk melihat sisi konteks. Pertama saya merasa sebagai korban penipuan, kemudian berubah jadi korban perampasan dan mulai bingung antara korban penipuan atau perampasan, di tengah kebingungan itu Showroom seolah-olah lepas tanggung jawab. Dan hasil dari postingannya Alhamdulillaaaah banyak bantuan ada pula yang dari LPKN. Sayangnya respon negatif yang terlalu vulgar ada pada kolom komentar meski pada narasi awal saya larang untuk menyudutkan pihak manapun dan pada paragraf konklusi saya beberkan tujuannya untuk kepentingan umum supaya kejadian ini tidak menimpa banyak pihak baik itu Pedagang, Konsumen bahkan Leasing..
Dari awal kasus ini saya tidak memanfaatkan posisi saya sebagai Blogger, banyak rekan yang sudah gatal mendengar curhatan saya namun tetap saya tahan untuk menunggu bagaimana sikap dari Pihak Penjual maupun Pengambil. Setelah menunggu lama saya berkesimpulan tidak ada respon dari pihak manapun hingga akhirnya sampailah ke tanggal jatuh tempo cicilan dan terbitlah artikel itu pada tanggal 29 September menjelang tengah malam, yang artinya secara sadar saya tidak punya hak lagi atas mobil tersebut karena saya gak mau bayar cicilan kalau unit dipegang orang lain.
Kemudian sejak kemarin sudah terjadi perbincangan antara saya dengan pihak Showroom yang pada dasarnya keberatan atas apa yang saya muat, tapi sekarang sudah clear bahwa masalah ini akibat kurangnya komunikasi, saya menunggu kabar dari BPSK dan showroom menunggu kabar dari saya. Ternyata Showroom bukan tinggal diam ataupun “cuci tangan” seperti anggapan saya sebelumnya, faktanya ia sudah meminta bantuan ke pihak-pihak yang sekiranya bisa membantu saya kembali mendapatkan mobil itu, bahkan sudah ada yang mendatangi pihak pengambil. Karena jelas-jelas mobil itu barang sitaan yang dilelang. Sudah pasti donk keabsahannya. Permasalahan artikel tersebut sudah clear, saya dan Showroom sudah saling bermaafan, Saya meralat pernyataan saya bahwa BPKB dan STNK sudah cukup sebagai bukti keabsahan, pindah tangan bukan berarti harus BBN, Showroom pun meralat pernyataannya bahwa itu bukan kesialan atau kelalaian saya tapi sudah menjadi musibah. Kini semua sudah mengerti keadaannya. Sehingga saya tidak akan melanjutkan masalah pelanggaran hak konsumen ke kepolisian dan showroom tidak akan melanjutkan masalah pencemaran nama baik. Intinya hanya kurang koordinasi.
Mengenai mobil saat ini belum sampai kepada titik temu apakah kesalahan ada di Balai lelangnya sendiri yang melelang tanpa somasi ke pihak pertama ataukah pada proses penyitaan yang tidak sesuai SOP atau mungkin yang mengambil lah yang tidak tahu diri ketika berhutang tidak merelakan barangnya disita. Kalau saya sih cenderung ke nomor tiga. Dari proses perdamaian ini kami mulai sama-sama bergerak mendalami dan mengusut hingga ke akar permasalahannya.
Sekali lagi mohon maaf. Selanjutnya tinggal tawakkal berserah diri, rejeki tak akan tertukar.
Salam dari Gunung
alahamdulillah mang
nya mang alhamdulillaaaah
Alhamdulillaah…
Alhamdulillah… walau masih agak binging.
Status mobil sekarang dimana mang?
Mobil masi di pemilik pertama om, nantinya kalau terbukti dia yg salah kn bs pidana
yang penting mobil balik dulu mang
ah gs teu mikir mobil mang. gs lieur nu pnting kan diurusin shingga mslhnya bs clear yg mana yg salah dan mana yg benar nantinya hak sy (duit) bs balik
Aminnnn
Lanjutkan mang..
Sueb posisinya dimana?
sy gs teu mikiran sueb mang. knbae lah sina disita ku lising. Prtanyaan ayna mah dimana hak saya hehehe
Wah kacau…. majukeun lah meh rame
hehehe plisssss ulah waka, karunya ah, isukan ek mediasi. Nu jalur peradilan mah da tetap berjalan. Nu teu lanjut nu jalur hukum / polisi na mang, Kenbae tah nu nyokot sing diajab dunia akherat
Sing diazab. Pm we yuk ah dina wasap
kela kartuna keur dipake na modem kwkwkw
Anjay
Sing tereh balik si Sueb mang..
Alhamdulillah, meskipun klo sy tdk salah baca baru clear dgn showroom ya? Berarti mobil masih dibawa pemilik pertama ya?
iya om… ya Alhamdulillah shorum udah tggung jawab secara moril, sy udh brsyukur nanti kn klo tau yg mana yg salah maka hak sy bs balik
Oya yg masih blm sy pahami mobil ini punya 2 stnk & 2 bpkb ya gan? Klo sy tdk salah baca pemilik pertama masih pegang stnk & bpkb? Klo gt bs dibuktikan surat2 siapa yg palsu? Sorry klo sy salah memahami…
BPKB cuma klaim aja gk dia kasi liat, klo STNK ada 2
Klo cm klaim berarti kuat anda masbro, kan bpkb sdh ada di pihak finance, skrg tinggal stnk pemilik pertama yg perlu di buktikan keasliannya, soalnya ada kasus stnk dobel memang sama2 asli kertasnya dll, tp ternyata ada orang dalam samsat yg bermain, jd ini nti bs dibuktikan dr stnk yg dobel ini asal usulnya dr mana…cmiiw, smg semakin cepat selesai masbro, aamiin…
Alhamdulillah
Alhamdulillah, pelajaran yg bisa diambil “segera balik nama ketika membeli kendaraan 2nd”
betul. untuk antisipasi sih cukup dengan “Jangan temui pemilik awal” hehehe
kalau saya mah saat nyita ngak prosedur, yg di sita barang ngak rela walau wan prestasi dia kaga nyicil barangnya, eh di lelang – berarti ini bukan barang colongan dan situ bukan penadah jatuhnya, polisi ngak nolongin? disitu masalahnya
Kemungkinan itu dia om…